Trusmi merupakan sebuah nama desa sebelum adanya pemekaran (Desa Trusmi Kulon dan Desa Trusmi Wetan) yang secara geografis terletak di wilayah bagian utara Kabupaten Cirebon dimana wilayahnya pun tergolong dataran rendah termasuk ke dalam kategori daerah pertanian. Walaupun sudah dimekarkan akan tetapi karakteristik kedua desa itu masih relatif sama dikarenakan asal mula historis sejarah dan akar budayanya yang sama. Pada saat ini Desa Trusmi merupakan salah satu desa terpenting khususnya manakala semua orang ramai-ramai membicarakan khasanah kebudayaan Cirebon. Selain lebih dikenal sebagai sentra batik Cirebonnya juga memiliki situs atau tempat yang dikeramatkan terbesar kedua setelah Desa Gunung Jati. Hal ini terlihat dari masih banyaknya ritual-ritual adat istiadat yang masih dijalankan masyarakatnya antara lain seperti: Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW setiap tanggal dua puluh lima Maulud (Mulud Selawean menurut orang Trusmi), Upacara Sedekah Bumi menjelang tibanya musim hujan, Suroan, Saparan, Memayu dan Ganti Sirap, dll.
Untuk mengunjungi wilayah sentra batik trusmi ini sangatlah tidak sulit dikarenakan sebelum memasuki Cirebon yang merupakan pintu gerbang perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, baik arah dari jalan utama Jakarta, Bandung atau pun Brebes akan dijumpai titik penting hiruk pikuknya pasar yang dinamakan pasar Plered. Berhentilah di pasar Plered tersebut di mana wilayah Trusmi dari pasar tersebut hanya terpaut 500 m ke arah utara ruas jalan utama Cirebon - Brebes dan Cirebon - Jakarta/Bandung.Jarak tersebut selain bisa ditempuh dengan berjalan kaki atau dengan menggunakan jasa tukang becak yang siap mengantar dengan imbalan Rp 3000 - Rp 4000 dengan waktu kurang lebih 5 menit. Setelah sampai akan banyak ditemui showroom-showroom batik sebelah kanan kiri jalan dan janganlah heran kalau pada hari minggu/libur nasional lalu lintas jalan ini sangat padat karena banyaknya para pengunjung yang datang dan pergi untuk berbelanja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar